Minggu, 22 November 2009

Rupiah Dan Dollar Dari Kaca Mata Dinar… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
Saturday, 28 February 2009 07:35
Rupiah

Pagi ini ketika saya melihat nilai tukar US$ di situs ini yang menunjukkan angka Rp 12,275 saya sempat kaget kok cepat amat memburuknya Rupiah. Kemudian saya lihat di situs BI, pada saat yang sama menunjukkan kurs tengah masih pada Rp 11,980 – agak lega saya.

Tapi kemudian saya cari lagi pembanding di BCA jual Rp 12,300 dan beli Rp 11,800; selisih jual beli yang sekitar 4% - mirip dengan selisih jual beli Dinar di GeraiDinar.Com – lagi-lagi membuat saya lega.

Masih juga saya penasaran, saya lihat di Yahoo Finance - ternyata rate GeraiDinar yang memang lebih up to date yaitu Rupiah berada pada angka Rp 12,275 per US$ di pasar internasional semalam.

Maka inilah realita itu, bahwa Agustus tahun lalu nilai Rupiah berada di kisaran Rp 9,200/US$ dan kini berada pada Rp 12,275/US$ - uang kita telah mengalami penurunan nilai sekitar 33% dalam 6 bulan terakhir !.

Padahal kalau uang tersebut kita tabung di bank, dalam 6 bulan bagi hasil yang kita terima hanya antara 3% – 4% saja; jadi tabungan kita di bank masih kehilangan daya beli sekitar 30% dalam 6 bulan terakhir.

Lantas salah siapa ini ?, kita sudah bekerja keras, menabung sebagian hasil kerja keras kita di bank dengan harapan cukup untuk biaya masa depan anak-anak dan hari tua kita – kok kehilangan daya beli 30 % begitu saja hanya dalam 6 bulan ?.

Kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini, tetapi barangkali memang kita sendiri yang tidak cepat bereaksi dengan fenomena uang kertas yang nilainya relatif dan manipulatif ini. Kita juga sangat mudah lupa dengan pelajaran yang berulang kali sampai ke kita.

Dollar

Sepuluh tahun lalu uang kita kehilangan nilai sekitar 75% dalam beberapa bulan tetapi kita tidak menjadikannya pelajaran; maka sekarang kita harus menanggung kehilangan lagi hampir separuh (33 %) dari kehilangan 10 tahun lalu tersebut.

Perlu diingat bahwa perbandingan angka-angka tersebut masih Rupiah dibandingkan dengan US Dollar – yang keduanya tidak bisa mencerminkan nilai daya beli yang baku.

Lebih buruk lagi kalau angka-angka tersebut kita bandingkan terhadap daya beli yang baku yaitu emas atau Dinar.

Dalam sepuluh tahun terakhir saja – bila diukur dengan Dinar – Rupiah telah kehilangan nilai daya belinya sebesar 83%, lihat grafik diatas. Dollar yang sering dianggap perkasa-pun tidak terlalu jauh berbeda, pada periode yang sama US$ kehilangan daya beli sebesar 71%.

Lantas bagaimana solusinya agar asset kita tidak rusak nilainya ditengah realita bahwa kita juga masih butuh uang kertas untuk alat tukar kita sehari-hari ?. Salah satu solusinya adalah lihat tulisan saya tentang Mengelola Uang Berdasarkan Fungsinya (05/12/08), mudah-mudahan bermanfaat. Amin.

Last Updated on Saturday, 28 February 2009 07:48
Copyright © 2009 Gerai Dinar. All Rights Reserved.
Joomla! is Free Software released under the GNU/GPL License.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar