Minggu, 22 November 2009

Mengelola Uang Berdasarkan Fungsinya… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
Friday, 05 December 2008 06:56
fungsi uang

Dalam teori ekonomi, uang memiliki tiga fungsi yaitu sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange), sebagai Penyimpan Nilai (Store of Value) dan sebagai Satuan Perhitungan/Timbangan (Unit of Account).

Ketiga fungsi ini seharusnya melekat pada uang yang kita gunakan, namun penggunaan uang kertas justru tidak dapat memenuhi ketiga fungsi tersebut sekaligus.

Uang kertas hanya berfungsi secara optimal sebagai Alat Tukar atau Medium of Exchange. Sebagai Store of Value, nilainya tergerus oleh inflasi dari waktu ke waktu. Karena nilainya yang terus menurun ini maka uang kertas juga tidak bisa secara konsisten dipakai sebagai Unit of Account.

Kalau Anda memiliki rumah yang Anda beli 10 tahun lalu senilai Rp 400 juta; tanpa renovasi sekalipun sekarang nilainya diatas Rp 1 Milyar – maka dalam mata uang Rupiah seolah anda untung 150%; benarkah Anda untung ? darimana untungnya ? lha wong rumahnya ya tetap itu-itunya. Keuntungan semu ini terjadi karena bias Unit of Account yang Anda gunakan yaitu Rupiah.

Uang Emas/Dinar atau Perak/Dirham yang sebenarnya sepanjang sejarah ribuan tahun bisa memerankan tiga fungsi uang tersebut secara sempurna.

Namun karena rezim pemerintahan dunia 85 tahun terakhir hanya menggunakan uang kertas – dan bahkan 27 tahun terakhir melalui IMF melarang penggunaan emas sebagai referensi mata uang; maka Emas/Dinar dan Perak/Dirham belum bisa kita fungsikan sebagai uang dalam pengertian Alat Tukar atau Medium of Exchange secara optimal.

Dalam hal uang, kita yang hidup di zaman ini menghadapi situasi dilematis. Uang kita yang resmi yaitu Rupiah, Dollar dlsb. dapat secara efektif kita gunakan sebagai alat tukar saat ini, namun uang kertas ini tidak dapat memerankan fungsi Store of Value dan Unit of Account. Uang kertas hanya secara efektif memerankan 1 dari tiga fungsi uang.

Di sisi lain kita juga memiliki uang Dinar dan Dirham yang sudah terbukti efektif memerankan ketiga fungsinya; namun secara legal tidak diakui sebagai Alat Tukar atau Medium of Exchange. Praktis Dinar dan Dirham baru bisa memerankan 2 dari tiga fungsi uang.

Lantas mana yang kita gunakan ?. Tergantung kebutuhan kita !.

Komposisi uang kertas dan Dinar Anda tergantung berapa banyak yang Anda butuhkan sebagai Alat Tukar dan berapa banyak pula yang dibutuhkan sebagai Store of Value.

Prinsip sederhananya seperti yang terlihat di grafik terbut diatas, semakin dekat penggunaan uang Anda – semakin besar fungsi Medium of Exchange berperan. Semakin jauh penggunaannya, semkin besar fungsi Store of Value-nya yang dibutuhkan.

Untuk jual beli saat ini, kita membutuhkan uang kertas – maka tidak dianjurkan untuk menukar uang kertas ini dengan Dinar – apabila uang tersebut akan Anda butuhkan dalam waktu dekat.

Sebaliknya untuk kebutuhan Anda jangka panjang seperti biaya masuk perguruan tinggi anak-anak, biaya pemeliharaan kesehatan hari tua, biaya pergi haji dlsb. Anda membutuhkan uang yang berfungsi efektif sebagai Store of Value – Dinar-lah jawaban praktisnya.

Sebenarnya ada jawaban lain yang lebih baik; uang Anda tidak hanya efektif sebagi Store of Value tetapi juga menjadi Growing Assets – apabila Anda dapat berinvestasi di sector riil secara baik. Dalam hal ini ‘uang’ jangka panjang Anda dapat berupa pohon jati yang terus tumbuh, anak-anak sapi yang terus membesar, ayam dan itik yang semakin banyak, kebun-kebun yang semakin menghijau dslb.dlsb. Wallahu A’lam.

Copyright © 2009 Gerai Dinar. All Rights Reserved.
Joomla! is Free Software released under the GNU/GPL License.
Dinar Emas : 22 Karat atau 24 Karat- Kah ? PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
Wednesday, 25 February 2009 06:44

Dinar LMAda pelajaran yang membekas di benak saya dari guru saya dibidang ekonomi syariah Prof. Didin Hafiduddin dalam menyikapi berbagai hal yang kita temui di kehidupan sehari-hari kita – dalam hal muamalah maupun dalam hal Ibadah.

Pedomannya sederhana menurut beliau yaitu untuk urusan ibadah – perhatikan yang diperintahkan dan dicontohkan oleh junjungan kita Muhammad Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam. Diluar yang diperintahkan dan dicontohkan ini – haram hukumnya dalam Ibadah.

Sebaliknya dalam hal muamalah – perhatikan yang dilarang , diluar yang dilarang ini boleh hukumnya.

Nah dalam menjawab banyak pertanyaan tentang kadar Emas dalam Dinar, kaidah yang kedua yang saya pakai karena ini bab muamalah. Dalam berbagai buku fiqih yang saya baca, saya tidak menemukan satupun rujukan Ayat Al-Qur’an atau Hadits yang berbicara masalah kadar/karat emas ini.

Kalau toh ada pihak yang berusaha menjelaskan masalah ini, itu pendapat yang bersangkutan yang bisa benar dan bisa pula salah. Sama juga dengan pendapat saya, bisa benar bisa salah.

Ulama kontemporer zaman ini Dr. Yusuf Al-Qaradawi –pun ketika secara panjang lebar membahas masalah Dinar dan Dirham dalam Kitab Fiqh Al Zakah (King Abdul Aziz University, 2000); beliau tidak sedikitpun mengungkit masalah kadar emas dalam Dinar ini.

Beliau hanya mengungkit masalah beratnya yaitu Hadits Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam yang berbunyi kurang lebih Timbangan mengikuti yang digunakan penduduk Mekah, Takaran mengikuti yang digunakan penduduk Madinah”.

Dari hadits Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam ini, dalam bahasannya Dr. Qaradawi menyimpulkan bahwa berat 1 Dinar atau 1 Mithqal adalah sama dengan 4.25 gram timbangan saat ini ; sedangkan berat 1 Dirham adalah 2.975 gram.

Kesimpulan yang antara lain didukung dengan hasil penimbangan Dinar yang diterbitkan pada jaman Khalifah Abdul Malik yang ada di musium ini ternyata juga sama beratnya dengan koin emas yang diterbitkan oleh kerajaan Byzantine.

Karena tidak adanya dalil yang mengatur masalah karat ini; maka saya menggunakan logika sejarah untuk memutuskan Dinar dengan kadar berapa yang disebar-luaskan oleh GeraiDinar. Perlu diingat bahwa GeraiDinar tidak membuat atau memproduksi Dinar sendiri – GeraiDinar hanya menyebar luaskan Dinar yang diproduksi oleh Mitra kita satu-satunya di Indonesia yaitu Logam Mulia – PT. Aneka Tambang, TBK.

Berikut adalah fakta-fakta sejarah yang dapat saya temukan:

  • Semasa Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam masih hidup; beliau belum (memerintahkan ) mencetak Dinar Islam sendiri. Berarti Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam menggunakan Dinar yang diproduksi oleh dunia diluar Islam. Apa yang ada sebelum Islam atau diluar Islam kemudian juga digunakan oleh beliau, maka ini menjadi ketetapan atau taqrir beliau – yang berati Dinar (uang emas) diluar Islam-pun boleh digunakan oleh umat Islam.
  • Dinar baru mulai dicetak di Kekhalifahan Islam pada jaman Kekhalifahan Mu’awiyah bin Abu Sufyan (41-60H) ; namun pada jaman itu uang emas dari Byzantine tetap juga digunakan bersama Dinar Islam.
  • Pada jaman Kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan (75 H-76 H) barulah beliau melakukan reformasi finansial, dimana hanya Dinar dan Dirham Islam yang dipakai di Kekhalifahan.
  • Sampai abad 19 koin-koin emas yang ada di dunia hanya berkadar antara 0.900 % – 0.9166 % atau yang paling mendekati adalah 22 karat ( 22 karat = 22/24 = 0.917%)

Jadi dengan fakta-fakta tersebut, manakah yang lebih mendekati Dinar jaman Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam; 22 karat atau 24 karat ?. Insyaallah Dinar 22 karat yang lebih mendekati, maka inilah pilihan saya.

Baru dalam 2 abad terakhir ketika teknologi pemurnian emas sudah semakin baik, koin emas 24 karat mulai dibuat orang. Meskipun demikian tidak serta-merta koin emas yng ada di dunia lantas rame-rame dibuat dalam kadar 24 karat.

Ketika koin emas digunakan untuk keperluan jual beli sehari-hari (sebagai alat tukar), maka dibutuhkan kekokohan (durability) yang tinggi –koin emas tersebut tetap dibuat dalam 22 karat. Sampai sekarang-pun koin emas American Eagle, British Britannias, South African Kruggerands tetap dibuat dalam 22 karat.

Demikian pula Dinar emas; yang diterbitkan di Malaysia oleh Islamic Mint Malaysia, di Dubai oleh e-Dinar dan di Indonesia oleh Logam Mulia juga menggunakan 22 karat karena intensinya memang Dinar emas ini suatu saat bisa menjadi Dinar emas yang aktif – yaitu sebagai alat tukar yang nyata.

Memang ada koin emas yang saat ini diproduksi dalam 24 karat seperti Canadian Maples, Chinese Pandas dan Australian Nuggets, termasuk juga beberapa produksi Logam Mulia – tetapi koin-koin semacam ini tidak pernah dimaksudkan menjadi alat tukar aktif.

Meskipun pendapat saya ini cenderung untuk menggunakan Dinar 22 karat karena intensinya suatu saat akan menjadi mata uang yang aktif digunakan sehingga dibutuhkan koin yang durable; maka konsisten dengan kaidah diatas – saya juga tidak bisa menyalahkan pihak-pihak yang menggunakan Dinar 24 karat, lha wong saya nggak ketemu dalil yang melarangnya kok – apa hak saya untuk menyalahkannya ?. Lebih jauh lagi, kalau Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam saja mau menggunakan koin emas yang diproduksi oleh orang-orang diluar Islam – masa koin emas yang disalurkan saudara kita se Iman kita tolak ?.

Yang penting kita harus jujur, kalau Dinar yang kita perkenalkan 22 karat – maka katakan demikian. Inilah sebabnya mengapa di sertifikat kita yang menyertai setiap koin Dinar – kita sebutkan kadar dan beratnya dengan jelas. Semata-mata untuk jujur dan transparan pada para pengguna.

Kalau Anda sempat ke toko-toko emas di Mekah atau Medinah dan nanya Dinar, maka Anda akan diambilkan dalam genggaman tangan beberapa keping Dinar – tanpa sertifikat. Orang percaya begitu saja mungkin karena di Mekah atau Medinah, tetapi tahukah Anda berapa kadar emasnya ? Anda hanya bisa tahu kadarnya kalau di tes dengan technology tinggi seperti technology XRay yang dimiliki oleh GeraiDinar dan Logam Mulia.

Lantas bagaimana bila di pasaran ada dua koin Dinar dengan karat yang berbeda ?. Saat ini tidak menjadi masyalah karena keduanya masih belum sepenuhnya aktif sebagai alat tukar; kedua koin lebih banyak berfungsi secara efektif sebagai store of value.

Bila keduanya akan mulai aktif sebagai alat tukar yang beredar di pasar, maka seperti kata Ibnu Taimiyah – koin yang berkadar lebih tinggi akan dengan sendirinya menghilang dari pasar karena akan cenderung disimpan oleh pemiliknya atau diambil keuntungannya. Inilah mengapa di belahan dunia lainpun koin 24 karat memang tidak diarahkan untuk menjadi alat tukar yang aktif seperti yang saya berikan contohnya diatas.

Kelak pada waktunya kekhalifahan Islam berdiri tegak; Insyaallah semuanya mengikuti satu standar yang sama – tetapi untuk saat ini belum ada yang berhak mengaku paling benar standarnya atau paling benar pemahamannya. Wallahu A’lam.

Last Updated on Wednesday, 25 February 2009 07:17
Copyright © 2009 Gerai Dinar. All Rights Reserved.
Joomla! is Free Software released under the GNU/GPL License.
Rupiah Dan Dollar Dari Kaca Mata Dinar… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
Saturday, 28 February 2009 07:35
Rupiah

Pagi ini ketika saya melihat nilai tukar US$ di situs ini yang menunjukkan angka Rp 12,275 saya sempat kaget kok cepat amat memburuknya Rupiah. Kemudian saya lihat di situs BI, pada saat yang sama menunjukkan kurs tengah masih pada Rp 11,980 – agak lega saya.

Tapi kemudian saya cari lagi pembanding di BCA jual Rp 12,300 dan beli Rp 11,800; selisih jual beli yang sekitar 4% - mirip dengan selisih jual beli Dinar di GeraiDinar.Com – lagi-lagi membuat saya lega.

Masih juga saya penasaran, saya lihat di Yahoo Finance - ternyata rate GeraiDinar yang memang lebih up to date yaitu Rupiah berada pada angka Rp 12,275 per US$ di pasar internasional semalam.

Maka inilah realita itu, bahwa Agustus tahun lalu nilai Rupiah berada di kisaran Rp 9,200/US$ dan kini berada pada Rp 12,275/US$ - uang kita telah mengalami penurunan nilai sekitar 33% dalam 6 bulan terakhir !.

Padahal kalau uang tersebut kita tabung di bank, dalam 6 bulan bagi hasil yang kita terima hanya antara 3% – 4% saja; jadi tabungan kita di bank masih kehilangan daya beli sekitar 30% dalam 6 bulan terakhir.

Lantas salah siapa ini ?, kita sudah bekerja keras, menabung sebagian hasil kerja keras kita di bank dengan harapan cukup untuk biaya masa depan anak-anak dan hari tua kita – kok kehilangan daya beli 30 % begitu saja hanya dalam 6 bulan ?.

Kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini, tetapi barangkali memang kita sendiri yang tidak cepat bereaksi dengan fenomena uang kertas yang nilainya relatif dan manipulatif ini. Kita juga sangat mudah lupa dengan pelajaran yang berulang kali sampai ke kita.

Dollar

Sepuluh tahun lalu uang kita kehilangan nilai sekitar 75% dalam beberapa bulan tetapi kita tidak menjadikannya pelajaran; maka sekarang kita harus menanggung kehilangan lagi hampir separuh (33 %) dari kehilangan 10 tahun lalu tersebut.

Perlu diingat bahwa perbandingan angka-angka tersebut masih Rupiah dibandingkan dengan US Dollar – yang keduanya tidak bisa mencerminkan nilai daya beli yang baku.

Lebih buruk lagi kalau angka-angka tersebut kita bandingkan terhadap daya beli yang baku yaitu emas atau Dinar.

Dalam sepuluh tahun terakhir saja – bila diukur dengan Dinar – Rupiah telah kehilangan nilai daya belinya sebesar 83%, lihat grafik diatas. Dollar yang sering dianggap perkasa-pun tidak terlalu jauh berbeda, pada periode yang sama US$ kehilangan daya beli sebesar 71%.

Lantas bagaimana solusinya agar asset kita tidak rusak nilainya ditengah realita bahwa kita juga masih butuh uang kertas untuk alat tukar kita sehari-hari ?. Salah satu solusinya adalah lihat tulisan saya tentang Mengelola Uang Berdasarkan Fungsinya (05/12/08), mudah-mudahan bermanfaat. Amin.

Last Updated on Saturday, 28 February 2009 07:48
Copyright © 2009 Gerai Dinar. All Rights Reserved.
Joomla! is Free Software released under the GNU/GPL License.

Menabung Dinar Menjadi Semakin Mudah Dengan M-Dinar Saving Account…


Sejak pertama kali kami memperkenalkan Dinar emas sebagai instrumen investasi dan proteksi nilai (kelak insyaallah dengan sendirinya akan menjadi alat tukar), tidak hentinya kami bekerja keras untuk terus menghasilkan applikasi-apllikasi yang mudah dalam menggunakan Dinar emas ini.

Teknologi M-Dinar yang kami perkenalkan awal tahun ini mendapatkan response yang amat baik meskipun penyempurnaan terus menerus tetap kami lakukan. Teknologi ini kini menjadi infrastruktur produk GeraiDinar yang baru hasil kolaborasi dengan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin.

Dengan Tabungan M-Dinar yang kami perkenalkan kemarin, kini masyarakat yang ingin menabung Dinar dapat menggunakan sarana internet seperti account M-Dinar selama ini ataupun melalui tabungan fisik – yaitu menggunakan Buku Tabungan M-Dinar untuk mencetak posisi saldo, setoran, penarikan fisik Dinar dlsb.

Karena Tabungan M-dinar menggunakan konsep Aqad Mudharabah, penabung Dinar tidak dikenakan biaya penyimpanan atau biaya apapun. Bahkan nantinya setelah Dinar benar-benar berputar secara fisik mendanai kegiatan ekonomi sektor riil, penabung M-Dinar akan mendapatkan bagi hasilnya dalam bentuk Dinar.

Bagi masyarakat yang menggunakan internet untuk mengakses Tabungan M-Dinar, saat ini sudah bisa dilakukan dari mana saja asal ada akses internet. Pendaftaran keanggotaan/calon anggota Koperasi BMT Daarul Muttaqiin – sebagai syarat untuk dapat menabung di Tabungan M-Dinar dapat dilakukan dengan mendaftar melalui fasilitas yang sama dengan pendaftaran M-Dinar. Bagi yang sudah mendaftar di M-Dinar sebelum adanya Tabungan M-Dinar ini, Anda tidak perlu mendaftar ulang karena data Anda sudah ada di kami – cukup memberitahu kami saja bahwa account M-Dinar Anda dimasukkan kedalam M-Dinar Saving Account.

Bagi masyarakat yang tidak menggunakan internet melainkan tabungan fisik, saat ini dapat langsung datang ke kantor Koperasi BMT Daarul Muttaqiin di Jl. Kelapa Dua Raya 189 (d/h Jl. RTM) , Kelapa Dua – Tugu- Cimanggis – Depok 16951. Setelah mengisi formulir yang disediakan, Insyaallah Anda akan langsung dapat memperoleh buku Tabungan M-Dinar Anda. Buku Tabungan M-Dinar juga bisa diberikan kepada anggota yang menabung melalui internet, namun karena harus ada spesimen tanda tangan di buku tabungan – maka untuk sementara Anda harus datang ke kantor Gerai Dinar tersebut diatas.

Untuk penyebar luasan Tabungan M-Dinar ini kami mengundang Koperasi-koperasi atau BMT-BMT yang berminat untuk bekerja sama dengan kami dalam melayani anggota Anda sehingga anggota Anda juga dapat memiliki Tabungan M-Dinar ini. Manfaat bagi anggota Anda adalah mereka akan dapat menukar tabungan Rupiah mereka ke dalam dalam bentuk Tabungan Dinar Emas yang daya belinya terbukti mampu bertahan selama lebih dari 1400 tahun.

Manfaat bagi Koperasi/BMT – pun akan dapat dirasakan langsung yaitu Koperasi/BMT Anda menjadi Koperasi/BMT yang memiliki produk unggulan Tabungan Dinar emas yang tidak dimiliki oleh dunia perbankan sekalipun. Dengan tabungan M-Dinar ini Koperasi/BMT Anda akan mampu menarik minat anggota/penabung untuk lebih serius menabung di Koperasi/BMT Anda.

Selain itu Koperasi/BMT Anda akan mendapatkan ujroh/fee dari penjualan Dinar sebagai masukan tambahan bagi Koperasi/BMT yang ujungnya juga akan kembali pada anggota. Prosedur bagaimana anggota Koperasi/BMT menggunakan Tabungan M-Dinarnya untuk Membeli Dinar dari Gerai Dinar akan kami jelaskan dalam tulisan berikutnya.

Bagi Anda yang di lingkungan tempat tinggal atau tempat kerjanya belum ada Koperasi atau BMT yang dapat memfasilitasi Tabungan M-Dinar ini, Anda bersama tetangga/teman sekerja Anda insyaallah dapat dengan mudah mendirikan sendiri Koperasi/BMT yang siap bergabung dengan jaringan M-Dinar ini. Insyaallah kami dapat memandu step by step pendirian BMT ini termasuk memberikan pelatihan sekaligus menyediakan infrastruktur teknologinya.

Dengan berbagai solusi tersebut, maka insyaallah masyarakat dari Sabang sampai Merauke kini bisa memiliki Tabungan M-Dinar melalui salah satu cara yang paling sesuai diantara cara-cara berikut berikut :

· Melalui internet, syaratnya ada akses internet.

· Melalui Koperasi/BMT yang sudah ada di lingkungan tempat tinggal/tempat kerja, syaratnya Koperasi/BMT tersebut menjalin kerjasama dengan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin.

· Melalui Koperasi/BMT baru yang didirikan di lingkungan tempat tinggal atau kantor Anda dengan bantuan atau kerjasama dengan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin.

· Langsung ke Koperasi BMT Daarul Muttaqiin di Depok dengan alamat tersebut diatas.

Insyaallah salah satu dari empat opsi tersebut diatas akan cocok untuk Anda…