Minggu, 18 Juli 2010

Harga Emas Dunia, Prediksi Jangka Pendek Dan Jangka Panjang, Oleh Muhaimin Iqbal Selasa, 09 June 2009 07:56

Harga emas dunia sepekan terakhir menujukkan trend menurun seiring dengan menguatnya US$ yang di dashboard GeraiDinar.com diindikasikan dengan US$ Index. Saat ini index tersebut berada pada angka diatas 80 dibandingkan dua pekan lalu yang dikisaran 79.



Bila saya gunakan analisa teknis dari StockChart seperti dalam grafik disamping (klik dahulu grafiknya biar tampil lebih besar), maka murni berdasarkan analisa trend statistik penguatan US$ ini akan dapat berlangsung hingga beberapa pekan kedepan. Kalau mengikuti pola sebelumnya maka trend ini akan dapat mencapai kisaran 83 – lihat tanda lingkaran besar pada grafik.



Kita tahu harga emas dunia dalam US$ berbading terbalik dengan kekuatan US$, maka ketika US$ trend-nya menguat – harga emas dunia dalam US$ menurun. Secara kasar dari grafik tersebut dapat diprediksi bahwa bila US$ index mencapai angka 83, harga emas dunia akan berada di bawah US$ 900/oz. Tentu ini bila segala sesuatunya sama – ceteris paribus.



Meskipun harga emas dunia dalam US$ dalam jangka pendek turun, tidak berarti harga dalam Rupiah juga akan turun. Bila US$ menguat, Rupiah sebaliknya akan cenderung melemah – karena timbangan/pembandingnya naik. Jadi tergantung lebih besar mana penurunan harga emas tersebut dibandingkan dengan melemahnya Rupiah. Bila Rupiah bisa bertahan seperti kondisinya sekarang (tetap), maka penurunan harga emas dunia tersebut baru akan diikuti dengan penurunan harga emas dalam Rupiah.



Kapan trend penurunan ini akan berlangsung ?, kembali perhatikan grafik – mulai dari pertemuan garis hitam mendatar dengan grafik naik turun dan gunakan imaginasi Anda. Insyaallah Anda akan dapat melihat segitiga terbalik, namun salah satu kakinya belum sempurna. Bila yang terbentuk nantinya adalah segitiga sama sisi – maka harga emas terendah akan tercapai dalam kisaran satu bulan kedepan; bila tidak maka bisa saja harga rendah ini akan berlangsung lebih lama – dua atau tiga bulan tetapi kemungkinan besar tidak akan lebih dari itu.


US Debt

Mengapa harga emas dunia dalam US$ yang rendah ini tidak akan berlangsung lebih lama dari dua atau tiga bulan kedepan ?. Jawabannya ada di grafik kedua disamping.



Ini grafik lain lagi yang menggambarkan kenaikan hutang Amerika sebagai pemilik US$. Anda perhatikan betapa hutang ini naik dengan begitu pesatnya dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan saat ini hutang tersebut telah mencapai 82.5% dari GDP mereka.



Apa artinya bila suatu bangsa hutangnya naik terus jauh melebihi pertumbuhan produksinya ?, dia akan mengalami gejala kebangkrutan. Secara fisik mungkin memereka tetap nampak perkasa, namun secara teknis mereka bangkrut.



Ketika suatu negara kegedean hutang dan menuju kebangkrutan uangnya menjadi tidak bernilai. Bagi Anda yang bahasa Inggrisnya baik, dapat langsung mendengarkan skenario hyperinflasi-nya Amerika ini dari pakarnya yaitu Prof. Marc Faber di link ini.



Jadi kesimpulannya, harga emas dan otomatis Dinar dalam jangka pendek kemungkinan besar akan berada pada kisaran harga yang rendah dalam satu , dua atau maksimum tiga bulan mendatang. Maka Juni, Juli dan Agustus ini akan menjadi waktu yang baik untuk membeli Dinar. Setelah itu harga emas dunia dalam US$ dapat bergerak liar seiring dengan menurunnya nilai US$ , inflasi yang tinggi atau bahkan hyperinflasi.



Hanya Allah-lah yang maha tahu akan apa yang terjadi kedepan, yang kita lakukan ini hanyalah berusaha memahami fenomena statistik dan trend yang ada. Wa Allahu A’lam.
Di-update pada Jum'at, 28 May 2010 07:18

Minggu, 03 Januari 2010


Mengenal Dinar dan Dirham Islam

posted by M. Iqbal

Karena banyaknya pengunjung yang mengira bahwa Dinar Iraq dan lain sebagainya adalah sama dengan Dinar Islam. Maka perlu saya buat penjelasan yang sangat jelas bahwa Dinar Iraq dan sejenisnya adalah tidak sama dan bukan Dinar Islam. Dinar Iraq adalah uang kertas biasa, sedangkan Dinar Islam adalah uang emas 22 karat 4.25 gram.

Lebih jauh agar kita mengenal Dinar Islam ini lebih dekat, berikut saya petikkan uraian dari buku saya (Mengembalikan Kemakmuran Islam Dengan Dinar dan Dirham) yang menjelaskan detil tentang Dinar Islam.

Islamic Dinar and DirhamUang dalam berbagai bentuknya sebagai alat tukar perdagangan telah dikenal ribuan tahun yang lalu seperti dalam sejarah Mesir kuno sekitar 4000 SM – 2000 SM. Dalam bentuknya yang lebih standar uang emas dan perak diperkenalkan oleh Julius Caesar dari Romawi sekitar tahun 46 SM. Julius Caesar ini pula yang memperkenalkan standar konversi dari uang emas ke uang perak dan sebaliknya dengan perbandingan 12 : 1 untuk perak terhadap emas. Standar Julius Caesar ini berlaku di belahan dunia Eropa selama sekitar 1250 tahun yaitu sampai tahun 1204.

Di belahan dunia lainnya di Dunia Islam, uang emas dan perak yang dikenal dengan Dinar dan Dirham juga digunakan sejak awal Islam baik untuk kegiatan muamalah maupun ibadah seperti zakat dan diyat sampai berakhirnya Kekhalifahan Usmaniah Turki tahun 1924.

Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW, ”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud).

Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.

Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.

Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .

Sampai pertengahan abad ke 13 baik di negeri Islam maupun di negeri non Islam sejarah menunjukan bahwa mata uang emas yang relatif standar tersebut secara luas digunakan. Hal ini tidak mengherankan karena sejak awal perkembangannya-pun kaum muslimin banyak melakukan perjalanan perdagangan ke negeri yang jauh. Keaneka ragaman mata uang di Eropa kemudian dimulai ketika Republik Florence di Italy pada tahun 1252 mencetak uangnya sendiri yang disebut emas Florin, kemudian diikuti oleh Republik Venesia dengan uangnya yang disebut Ducat.

Pada akhir abad ke 13 tersebut Islam mulai merambah Eropa dengan berdirinya kekalifahan Usmaniyah dan tonggak sejarahnya tercapai pada tahun 1453 ketika Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel dan terjadilah penyatuan dari seluruh kekuasan Kekhalifahan Usmaniyah.

Selama tujuh abad dari abad ke 13 sampai awal abad 20, Dinar dan Dirham adalah mata uang yang paling luas digunakan. Penggunaan Dinar dan Dirham meliputi seluruh wilayah kekuasaan Usmaniyah yang meliputi tiga benua yaitu Eropa bagian selatan dan timur, Afrika bagian utara dan sebagian Asia.

Pada puncak kejayaannya kekuasaan Usmaniyah pada abad 16 dan 17 membentang mulai dari Selat Gibraltar di bagian barat (pada tahun 1553 mencapai pantai Atlantik di Afrika Utara ) sampai sebagian kepulauan nusantara di bagian timur, kemudian dari sebagian Austria, Slovakia dan Ukraine dibagian utara sampai Sudan dan Yemen di bagian selatan. Apabila ditambah dengan masa kejayaan Islam sebelumnya yaitu mulai dari awal kenabian Rasululullah SAW (610) maka secara keseluruhan Dinar dan Dirham adalah mata uang modern yang dipakai paling lama (14 abad) dalam sejarah manusia.

Selain emas dan perak, baik di negeri Islam maupun non Islam juga dikenal uang logam yang dibuat dari tembaga atau perunggu. Dalam fiqih Islam, uang emas dan perak dikenal sebagai alat tukar yang hakiki (thaman haqiqi atau thaman khalqi) sedangkan uang dari tembaga atau perunggu dikenal sebagai fulus dan menjadi alat tukar berdasar kesepakatan atau thaman istilahi. Dari sisi sifatnya yang tidak memiliki nilai intrinsik sebesar nilai tukarnya, fulus ini lebih dekat kepada sifat uang kertas yang kita kenal sampai sekarang .

Dinar dan Dirham memang sudah ada sejak sebelum Islam lahir, karena Dinar (Dinarium) sudah dipakai di Romawi sebelumnya dan Dirham sudah dipakai di Persia. Kita ketahui bahwa apa-apa yang ada sebelum Islam namun setelah turunnya Islam tidak dilarang atau bahkan juga digunakan oleh Rasulullah SAW– maka hal itu menjadi ketetapan (Taqrir) Rasulullah SAW yang berarti menjadi bagian dari ajaran Islam itu sendiri, Dinar dan Dirham masuk kategori ini.

Islamic Dinar & Dirham Produced by Logam Mulia Indonesia - With The Weight & Purity Certification By KAN (Indonesia) an LBMA (UK -London) Di Indonesia di masa ini, Dinar dan Dirham hanya diproduksi oleh Logam Mulia - PT. Aneka Tambang TBK. Saat ini Logam Mulia-lah yang secara teknologi dan penguasaan bahan mampu memproduksi Dinar dan Dirham dengan Kadar dan Berat sesuai dengan Standar Dinar dan Dirham di masa awal-awal Islam.

Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association (LBMA).

Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.

Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..